Rencana Arthur.

1125 Kata

Lintang kembali dengan wajah muram, dia hanya menggeleng ketika Arthur bertanya padanya. “Jika dia memang tak mau mengurusi Vanesha, biar kita yang menyusulnya ke sana, Mas!” ucapnya sambil bersandar di bahu Arthur. Arthur terdiam, diusapnya bahu Lintang untuk menenangkan istrinya itu. Dia lalu mengangguk membenarkan rencana Lintang. “Aku akan menanyakan tentang Vanesha pada Bram,” katanya. Lintang pun mengiyakan. Malam menjelang, Layla baru kembali ke rumah sekitar pukul 8 malam. Melihat ayah dan ibunya masih ada di ruang TV, dia pun membelokkan langkahnya ke sana. “Malam, Mah, Pah!” sapanya seraya mencium tangan Arthur dan Lintang. Lintang pun tersenyum seraya meminta putrinya itu untuk duduk bersamanya. “Baru pulang jam segini,” ucapnya membelai kepala Layla dengan sayang. Layl

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN