“Aku sudah memberi kabar pada Lintang dan Layla kalau kau aman dan selamat,” ucap Arthur. “Mereka pasti ingin segera kemari!” timpal Edo. Arthur tersenyum mengiyakan. “Ya, apalagi Lintang,” katanya lalu menatap Vanesha, “dia benar-benar memikirkanmu sejak waktu itu.” Vanesha terdiam mendengarnya, teringat akan sikap kasarnya waktu pertama kali bertemu dengan Arthur dan Lintang. “Maaf, waktu itu aku benar-benar dikuasai emosi,” ungkapnya lirih. Edo menggamit tangan Ronald untuk keluar dari ruangan itu, membiarkan Arthur dan Vanesha membicarakan tentang Raffa lebih jauh. Arthur lalu menarik kursi dan duduk di samping ranjang Vanesha, meski Raffa masih membencinya tapi sebagai orang tua dia tak bisa membiarkan rumah tangga putranya hancur. Terlebih dia juga yakin jika Raffa benar-benar