Raffa menarik rambut Vanesha ketika hasratnya hampir di ambang batas, dia menarik perempuan itu untuk duduk kembali di pangkuannya. “Kemari kau!” bisik Raffa meraih dagu Vanesha dan melumat habis bibirnya dengan penuh gairah. Selagi itu Vanesha mempersiapkan diri, dan perlahan menurunkan tubuhnya tepat di atas benda yang tegak teracung di bawah sana. Erangan keduanya tertahan di dalam ciuman itu, dan kenikmatan dua kali lipat dari sebelumnya langsung melesat naik setelah mereka benar-bener bersatu. “Ah, f**k!” erang Vanesha seraya bergerak naik-turun di pangkuan Raffa. Raffa tersenyum dengan napas terengah mendengar istrinya mulai meracau. Dia sendiri sibuk meremas pinggul berisi milik Vanesha, sambil terus memberikan ciuman dan hisapan di d**a wanita itu. “Terus, Sayang! Oh, kau me