"Masuk ke dalam!" perintah Raffa. Vanesha mengangguk, sambil merayap serendah mungkin dia merangkak masuk ke dalam. Suara tembakan itu memang tak ada lagi, hanya dia mereka tidak tahu posisi si penembak jitu itu. "Sial!" umpat Raffa, dia sendiri segera berlari masuk, bersembunyi di balik sofa. Vanesha juga merunduk di balik sofa lain, dia memperhatikan Raffa yang mengintip dari balik sofa ke luar sana. Lelaki itu berniat menuju meja di mana ponselnya berada, ketika hendak merangkak maju, sebuah tembakan kembali menembus kaca untuk kedua kalinya. "s**t!" sungut Raffa menarik diri ke balik sofa lagi. Vanesha juga berpikir dia mungkin harus menghubungi Edo, tapi situasinya masih tidak menentu dan mereka masih dibawah bidikan si Sniper. Dia harus memberi kesempatan pada Raffa untuk bisa m