Vanesha tersenyum mendengar ucapan manis Raffa. “Aku mendadak diabetes mendengarnya!” ujarnya setengah mencibir lalu beranjak dari pelukan Raffa. Raffa tersenyum kecil dan membiarkannya, dia berbaring menyamping dan menyangga kepalanya dengan tangan, memandangi tubuh tinggi nan molek Vanesha yang berjalan menuju kamar mandi. Bibirnya berkedut menahan senyum melihat b****g kekasihnya itu seolah melambai memanggilnya. “Ah, sialan!” desahnya sambil berbaring menelungkup dan membenamkan wajahnya di atas bantal. Vanesha adalah godaan terbesar yang tak bisa dia tolak! Setelah mandi Vanesha merasa lebih segar, dia melirik ke arah jam di analog yang terpasang di dinding. “Hampir pagi,” gumamnya sambil mengancingkan bajunya. Raffa yang juga mandi setelahnya akhirnya keluar dari kamar mandi,