Vanesha tak percaya jika dia jatuh kembali dalam pelukan Raffa, tapi penyesalan macam apa lagi yang akan membuatnya sadar. Yang ada dia malah seolah merasa tak berdaya setiap kali Raffa menyentuhnya.
Sejalang itukah dirinya di hadapan seorang Raffasya?
"Ayo pulang! Aku bosan di rumah sendirian!" kata Raffa sambil melingkarkan lengan bertatonya di perut Vanesha. Mereka bahkan masih belum berpakaian, dan Raffa kembali menangkup benda ranum milik Vanesha di dalam selimut.
"Kenapa? Bukankah biasanya kau sendirian!" tukas Vanesha ketus.
Raffa mendengus di leher kekasihnya itu sambil mengeluh pelan.
"Rasanya tidak sama lagi sejak tempat tidurku mengenal tubuhmu!" katanya sambil menciumi leher dan bahu Vanesha dengan hidungnya.
Vanesha tertawa sinis.
"Bukankah kau pun pernah membawa wanita
