Sedikit bergerak. Caroline memijat kening. Menarik dalam napasnya. Menatap langit-langit kamar. Bungkam, senyap mengulum bibir. Ia terlihat berpikir, sekilas melirik ke sisi pintu kamar mandi. Lalu menemukan Luiz. Pria itu keluar. Melangkah dengan tatapan datar. Masih sama. Dingin seperti biasa. Dengan cepat, Caroline bangkit. Mengangkat kedua kaki untuk duduk. Sungguh, terasa masih lemas. Letih tanpa tenaga. Bertahan sejenak pada sudut ranjang. Menggantung kaki. Mereka baru saja selesai bercinta. Menyatukan tubuh begitu nekat. Hampir enam jam, kedua orang itu berada di ranjang. Istirahat sebentar, namun kembali mengulang kesalahan hingga letih. "Kau mau keluar?" hambat Caroline. Merancang pandangan yang begitu tegas. Menatap tubuh kokoh Luiz. Pria itu mengulum bibir, menoleh sendu, la