"Morning, Mom." leguh Caroline. Kaku. Terlihat tidak biasa. Ia menggigit bibir bawahnya. Takut. Sadar jika hari ini sorot media sedang tertuju ke arahnya. Viral. "Apa semua berita itu benar?" tanya Lorna. Seakan-akan tidak memberi kesempatan gadis itu makan. Caroline menelan ludah. Mengedarkan mata ke tiap tempat. Lantas, berhenti ke satu tujuan. Tepat ke arah salah satu pria yang ada di depannya. Luiz Germany Hodgue. Ia makan bersama pagi ini. Terlihat kaku dengan rahang mengeras. "Siapapun yang menjadi kekasihnya pasti akan disorot. Wajar," tandas Alexander. Terdengar membela. "Kau suka dengan pria itu? Aku pikir kau baru mengenalnya," tindak Lorna. Menaruh gelas berisi juice ke sisi meja Caroline. "Kenapa tidak? Edward tangguh. Setahuku, hanya dia pria yang berani mendekati pu