PART. 61

770 Kata

Ziah kembali ke ruang tengah, dengan piring berisi irisan bolu pisang, dan piring lain berisi buah anggur. Sedang Rara membawa nampan berisi satu ceret kecil teh hangat, beserta beberapa buah cangkir. Wira, dan Razzi membantu Wirda bangun. Razzi meletakkan bantal di tepi bawah sofa, sehingga punggung Nininya bisa bersandar. Rara menyerahkan cangkir berisi teh kepada Razzi. Razzi membantu Nininya meminum teh, dan Wira yang menyuapi ibunya bolu pisang buatan Soleh. Wirda menatap mereka berempat bergantian, air mata mengalir membasahi pipinya. "Ma ...." Wira menghapus air mata di pipi Wirda. Wirda menggenggam telapak tangan Wira. "Maafkan Mama, karena hanya bisa memberimu kesedihan, dan penderitaan sejak kamu kecil ...." "Tidak, Ma. Aku bahagia, aku bangga, lahir dari seorang Mama yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN