"Kak Razzi mirip dengan Kai, sabarnya luar biasa, Rara sangat bahagia, bisa menjadi istri, Kak Razzi." Razzi mengecup kening Rara. "Aku juga bahagia. Sekarang tidur ya, mumpung si kembar tidur." "Heum," Rara memejamkan matanya. Razzi memeluk erat istrinya. "Kak Razzi ...." "Hmmm ...." "Jangan berubah ya, sayangi Rara selamanya." "Iya, Sayang." "Kak Razzi." "Hmmm." "Menurut Kak Razzi, Rara sudah jadi istri, dan Amma yang baik belum?" "Sudah, Sayang." "Kak Razzi." "Ya." "Rara jadi jelek ya, dari hamil sampai sekarang?" "Rara cantik, Sayang." "Kak Razzi ...." suara Rara mulai melemah. "Hmm ...." "Rara mengantuk, Rara tidur dulu ya ...." "Tidurlah." "Kak Razzi." "Ya." "Kalau si kembar bangun ...." Rara tidak melanjutkan kalimatnya, hanya tarikan napas yang terdengar. Razz