PART. 50

764 Kata

Sekarang, setiap sore, Rara menunggu Razzi di teras rumah mereka. Ia sudah bisa mandi sendiri, juga berpakaian sendiri. Bahkan setiap hari ia memasak untuk Razzi. Mobil yang dibawa Razzi memasuki halaman rumah Raka, terus sampai ke halaman Rumah mereka. Razzi turun dengan membawa sesuatu di tangannya. "Assalamualaikum," Razzi mengecup puncak kepala Rara. "Walaikum salam," Rara meraih telapak tangan Razzi. Ia cium punggung tangan, dan telapak tangan Razzi. "Aku bawakan es Thai tea, dan bakaran." "Terima kasih, Kak Razzi. Rara sudah buatkan teh hangat untuk Kak Razzi." "Terima kasih, Sayang." Razzi meletakkan dua gelas es Thai tea, dan dua kotak mika bakaran di atas meja makan. Lalu diangkat Rara dari kursi roda. Ia dudukan di atas pangkuannya. "Minum dulu tehnya, Kak Razzi." "Iya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN