Tiba di RSUD, Rara langsung mendapat penanganan intensif, ia harus menjalani beberapa pemeriksaan, untuk mengetahui apakah harus menjalani proses kuret atau tidak. Aska, Asifa, Soleh, Cantika, Asma, dan Revano datang. Menyusul Ziah, dan Wira. Vanda langsung menceritakan apa yang terjadi, dengan suara tersendat, dan air mata yang terus jatuh membasahi pipinya. Aska memeluk Asifa yang menangis sesunggukan. Begitupun Soleh, memeluk Cantika dengan erat. "Kenapa cobaan belum juga pergi dari hidupnya, Bie. Kenapa bukan aku saja yang mengalaminya, kenapa harus dia, kenapa?" "Istighfar, Sayang, Istighfar. Kata Vanda, Rara berlari untuk menolongnya. Itu artinya, Allah memberi keajaiban, dibalik cobaan ini. Jangan tunjukkan kesedihanmu di depannya. Beri dia semangat." Kepala Cantika mengangguk