Razzi kembali ke rumah belakang. Dibuka pintu dengan perlahan. Lalu ia tutup, dan kunci kembali pintu. Ia buka pintu kamar juga dengan perlahan, takut membangunkan Rara yang ia kira sudah tertidur. Tapi, Rara tidak ada di tempat tidur, tapi terdengar suara dari dalam kamar mandi. "Rara ...." Razzi mendorong pintu kamar mandi, tampak Rara sangat terkejut melihat kedatangan Razzi. "Kak Razzi!" Cepat Rara menghapus air matanya. Razzi mendekat, dipegang kedua bahu Rara, dihadapkan Rara kepadanya. "Kenapa menangis? Ada yang sakit?" Tanya Razzi cemas. Kepala Rara menggeleng. "Kak Razzi, kenapa pulang lagi, ada yang ketinggalan?" "Iya ...." "Apa?" Rara mendongakkan wajahnya. "Separuh hatiku tertinggal ...." Razzi mendekatkan wajahnya, dilumat lembut bibir istrinya. "Engh ... nanti Rara