BAB 28

2439 Kata

“Kalian tinggal di sini?” tanya Adit ketika dia mengantar Nisa dan Ilham pulang ke rumah kontrakan mereka yang jaraknya tidak jauh dari taman bermain tadi. “Iya,” sahut Nisa, singkat. Dia membuka pintu rumah dan meminta Adit yang sedang menggendong Ilham untuk masuk ke dalam. “Silakan duduk, mas, biar aku buatkan minum dulu,” kata Nisa, mempersilakan Adit duduk di kursi ruang tamu. “Ilham temani Ayah dulu ya, nak,” pintanya menatap Ilham yang sudah turun dari gendongan Adit. “Oke, Bunda,” sahut Ilham mengacungkan jari tangannya membentuk huruf ‘o.’ Nisa tersenyum kemudian meninggalkan mereka berdua di ruang tamu. Adit mendudukkan diri di kursi ruang tamu dengan Ilham yang duduk di pangkuannya. Dia sangat senang karena Ilham tidak canggung berada di dekatnya, padahal mereka baru be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN