BAB 9

2038 Kata

Sudah dua minggu berlalu sejak kemarahan Adit pada Nisa di ruang makan pagi itu. Adit tidak pernah datang lagi ke villa hingga membuat Nisa merasa bersalah. “Maafkan saya, Tuan. Saya hanya ingin Tuan berhenti meminum minuman keras. Saya harap Tuan mau mendengarkan perkataan saya,” gumam Nisa penuh harap. Jauh di lubuk hatinya Nisa ingin Adit berubah menjadi laki-laki yang sholeh. Laki-laki yang bertanggung jawab dan bisa menjadi imam yang baik dalam keluarga kecil mereka. Walau mereka hanya menikah secara agama, tapi Nisa ingin menjalani kehidupan pernikahan mereka selayaknya pernikahan pada umumnya. Nisa berdiri di jendela kamarnya, memandang halaman belakang villa yang ditumbuhi pepohonan dan bunga-bunga yang selalu dirawat oleh mang Ujang. Seharian ini Nisa hanya berdiam diri didala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN