Diandra meringis menahan sakit saat Narendra membalut pergelangan kakinya menggunakan kain elastis. Ia memejamkan mata demi mengurangi rasa sakit itu. Giginya pun gemeletuk. "Aduh, sakit banget, Ren!" teriak Diandra. Narendra tak menjawab, tetapi tetap melanjutkan kegiatannya. Saat balutan selesai, pria itu berdiri dan menuju bar kecil di dekat dapur. Ia mengambil gelas berkaki yang tercantol di bagian atas bar. Ia menuangkan minuman berwarna gelap dari botol panjang yang diambilnya dari laci bar. Diminum setenguk. Diandra memperhatikan pria itu dengan saksama. Menikmati wajah tampan nan muram itu dari jauh. Tak ingin ia mendekat ke sana untuk saat ini. "Aku masih ada acara di pesta, kamu ikut?" "Aku pulang aja boleh?" tanya Diandra. *** Diandra akhirnya memilih untuk menungg