Malam harinya di rumah Neriti dan Mario. "Kamu belum tidur, Mar?" tanya Neriti. "Nungguin temen tidur yang belum datang." Neriti mengernyit. Siapa yang dimaksud? Akan tetapi, Neriti mencoba untuk pura-pura mengabaikan rasa ingin tahunya itu. Wanita yang sudah mengenakan piyama itu segera mematikan lampu ruangan. Suasana yang tadinya terang sekarang menjadi remang-remang dari nyala lampu tidur di nakas. Di ranjang besar, Mario mengamati sang istri. Tiba-tiba kerinduan di hatinya memuncak. Ada debar yang lama tak dirasakannya. Neriti siap keluar kamar, saat Mario memanggilnya. Wanita itu menoleh dan mendekat. Ia tak berpikir macam-macam, selain merasakan sedikit keanehan sang suami. Biasanya bahkan Mario tak suka jika sang istri berada lama-lama di kamarnya. "Kenapa?" Merek