Aruna tersenyum dan ia yakin jika saat ini hanya mimpi, ia tidak perlu malu untuk mencium wajah tampan yang ada hadapannya. Aruna menangkup kedua pipi Gatra dan ia mencium bibir Gatra lalu melepaskannya. Ia menatap Gatra dengan wajah memerah, meskipun ini adalah mimpi tapi tetap saja ia malu mencium Gatra lebih dulu. Aruna memeluk Gatra dan ia mengeratkan pelukannya. Gatra mengangkat sudut bibirnya, jika Aruna menganggap ini mimpi ia akan mengatakan ini mimpi dengan senang hati. Gatra menggerakkan jarinya membuka kancing baju Aruna sambil menatap wajah Aruna dengan tatapan dalam. Aruna mengelus pipi Gatra dan ia memejamkan matanya karena merasa malu dengan tingkahnya yang tak mungkin ia lakukan jika bukan berada dimimpi. Aruna merasakan Gatra menyetuh tubuhnya dan ia memilih membiarkannya