Melihat kak Ani dikafani membuatku serasa ingin ikut mati, sangat sedih dan ingin rasanya menemaninya pergi ke alam baka. Tapi ... bagaimana dengan Alice?! Dia masih menangis sampai saat ini dan tidak ada tanda-tanda buat berhenti, melihatnya membuatku iba sekaligus bersumpah akan merawatnya sampai dia dewasa, aku akan menganggapnya sebagai putriku sendiri. Para warga semakin banyak berdatangan dan siap membantuku mengurus jenazah kak Ani, sedangkan kak Rama dan kak Amel masih saja belum kembali, padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah dua malam. Jenazah kak Ani akan dikebumikan malam itu juga, para warga bilang lebih cepat lebih baik, aku yang tidak bisa apa-apa hanya menuruti mereka agar arwah kak Ani bisa tenang. Saat ingin menelpon kak Rama kembali, teleponnya di matikan. Tuhan