Rafa sudah jatuh di lubang yang ia buat, kini ditambah ia juga tertimpa tangga, semakin lengkap kesakitannya. Apa yang ditanam maka ia menuai sendiri hasilnya, jika menanam kebaikan maka ia akan menerima kebaikan, jika yang ditanam keburukan maka yang diterima pun keburukan juga. Belum sembuh sakit di kepalanya, sekarang tubuhnya kembali terluka kena baku hantam tapi itulah konsekuensinya jika ia menunjukkan dirinya di hadapan keluarga Nina. Dan wajar jika seorang ayah murka meluapkan amarahnya pada pria yang hampir saja menghilangkan nyawa putri satu-satunya. Meskipun dengan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. “Ayo, cepat talak tiga anak saya! Jangan diam saja!” sentak Malik dengan berkacak pinggang. Rafa kembali menatap pria paruh baya itu dengan tatapan memelasnya. “S-saya