"Apa pelet!! Jangan sembarangan ngomong ya kamu, anak kecil! Mulutnya itu gak pernah diajarin sama orang tuanya, ya!” hardik Emma, ia sudah tidak bisa menahan rasa geramnya sejak tadi. Dan, sudah tidak bisa lagi menyembunyikan pribadi yang sebenarnya. Mulut yang kasar, tangan yang ringan kini tampak jelas, sekarang saja tangan kanannya mengudara ingin sekali menampar pipi bocah itu, namun tertahan di udara, teringat banyak mata yang memandang. Tatapan Aqila justru menantang, tidak ada rasa takutnya, dan dengan sengaja tangan mungilnya memegang lengan Emma, kemudian bocah cantik itu memejamkan matanya. “Dasar anak kurang ajar, pakai pegang segala!” murkalah Emma, lalu disentaknya tangan Aqila dengan kasarnya. Rana tidak bisa diam begitu saja melihat anaknya kena omelan dan sikap kasar