Meskipun orang dalam keadaan koma, terkadang telinganya masih mendengar apa yang ada di sekelilingnya, lalu terekam di otak kecilnya. Jadi tidak salah kalau Nina mengingat janji Rafa yang akan menceraikannya jika ia siuman. Alhasil gadis itu menagihnya, jadi tidak salahkan. “Makan dulu ya, sejak kemarin kamu tidak makan. Ingat pesan suster barusan, kamu harus makan ... setelah itu minum vitaminnya,” pinta Rafa menunjukkan perhatiannya, tangannya pun sudah terulur mengiring sendok di tangannya ke tepi bibir gadis itu. Gadis itu mendesah pelan, matanya tampak jengah melihat perhatian pria itu. “Aku bisa makan sendiri, tidak usah berpura-pura kasih perhatian sama aku. Aku tidak butuh perhatian, Tuan!” ketus Nina, perlahan-lahan mereka berdua gaya bicaranya sudah tidak formal lagi. “Nina