Jam tujuh malam kurang lima menit akhirnya Alden sampai di rumah dengan senyuman lebarnya, memelukku yang sudah memberinya wajah kesal dan terkekeh setelah merasakan aku tidak bereaksi. “Kenapa bajunya beda sama pas berangkat?” Tanyaku serius dan lagi-lagi Alden menampilkan senyuman lebarnya. Seolah dia senang sekali karena aku sedang curiga padanya. “Tadi tersiram kopi jadi aku ganti.” Jawabnya kemudian hendak mencium pipiku tapi aku menghindar. “Mandi, terus makan malam!” Perintahku sambil berbalik kembali ke meja makan untuk mempersiapkan makan malam yang sudah selesai aku masak lima belas menit lalu. “Siap sayang,” Jawabnya penuh semangat. Setelah itu aku mendengar langkahnya menuju kamar dan ketika suara pintu tertutup ku dengar, aku tersenyum. Lega sekali jika Alden sudah sampai