"Ma, ayo masuk," ajak Alvin. Lamunan Kirana menguap seketika. "Oh, iya." Kirana masuk ke dalam dengan tatapan mata menelisik setiap sudut panti itu. Menelan saliva-nya, membasahi tenggorokannya yang kering seketika, Kirana tidak menyangka kalau putrinya akan hidup di dalam panti yang sebagus ini. "Assalamualaikum, Selamat pagi," salam Purwati. Suara lembut dan senyumnya menyapa kedua tamunya yang baru masuk ke dalam. "Waalaikumsalam, Bu," balas Alvin seraya mencium tangan Purwati dengan takjim. Kirana terpaku, menatap Purwati yang tidak berubah sejak pertama dia melihat wanita itu membawa masuk putrinya. Purwati mengulurkan tangan hendak berjabat tangan tapi Kirana langsung memeluk wanita itu dengan erat di susul isak tangisnya. Dengan sabar Purwati mengusap punggung Kirana agar wan