Satu nama yang mama Karin sebut, tidak asing di telinga Abi. Pria itu masih mengingatnya dengan baik. Vandi, adalah nama pria yang pernah dijodohkan dengan Karin. Abi mengamati pria yang berdiri di depannya, dengan senyum ramah. “Halo. Saya Vandi. Senang bisa bertemu dengan anda.” Vandi, dengan senyum yang masih tersungging di wajahnya, mengulurkan tangan kanan ke hadapan Abi. Mengerjap, Abi lalu buru-buru menyambut uluran tangan mantan calon tunangan Karin. Ya … Abi menyebut Vandi sebagai mantan calon tunangan Karin. Kalau saja waktu itu Karin tidak mundur, saat ini—mereka pasti sudah bertunangan. Atau malah sudah menikah. Abi mengela nafas samar—mengusir pemikiran yang membuatnya merasa tidak nyaman. “Sudah datang, Bi??’ Abi menoleh. Tersenyum, saat melihat seorang pria dengan sebag