Part 101. Penolakan Abi

2084 Kata

“Terima kasih, Van.” Karin berdiri di depan Vandi. Acara makan malam itu sudah selesai. Setelah Vandi yang merasa jengah, membuka suara, ruang makan besar itu berubah hening. Mama Karin tidak lagi bersuara. Pun dengan yang lainnya. Mereka kemudian memilih dengan cepat menghabiskan isi dalam piring mereka masing-masing. Vandi menarik nafas panjang. “Aku minta maaf. Kalau saja aku tahu akan seperti ini, aku tidak akan datang,” ujar Vandi. Jujur, dia merasa kasihan pada pria pilihan Karin. Jelas sekali terlihat bagaimana perlakuan mama Karin pada pria itu. Mama Karin tidak menghargai keberadaan kekasih Karin—sedikitpun. Dan dia merasa kesal. Vandi bisa membayangkan berada di posisi Abi. Sungguh. Sekalipun ia sempat merasa iri karena Karin lebih memilih Abi dibanding dirinya, bukan berardi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN