Bimo berkali-kali melirik Abi yang duduk di samping kirinya. Sahabatnya yang satu ini dari awal meeting dimulai, belum mengeluarkan suara. Tidak seperti biasanya. Abi terlihat tertekan. Beberapa hari terakhir, pria ini juga lebih banyak diam—bahkan saat berkumpul bersama para sahabatnya. Bimo menghembuskan pelan nafasnya. “Karena proyek di Makassar sudah akan dimulai, harus ada yang stay di sana untuk mengkoordinir semuanya. Proyek ini tidak boleh gagal.” Bimo menatap beberapa anggota meeting, bergantian. Radit, dan Dhani menunduk. Mereka sudah memiliki keluarga, maka sebisa mungkin berusaha untuk tidak mengerjakan proyek di luar pulau. Ya … meski awalnya proyek itu memang tanggung jawab mereka, tapi mereka berharap, bukan mereka yang harus stay di sana. “Dit … Dhan … siapa di antara ka