"Aku bawa berapa baju ya, Mas?" tanya Lily, saat berada di depan lemari pakaian dan sedang memilah milih pakaian, yang akan ia bawanya esok hari. "Tidak membawa pakaian pun tidak apa-apa. Kita bisa membeli banyak di sana," balas Rainer, yang mulai melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Lily dan meletakkan dagunya, pada bahu kiri istrinya tersebut. "Pemborosan banget. Baju aku udah banyak begini, malah mau beli baju lagi," keluh Lily, sambil mengambil satu dress berwarna navy dari tumpukan pakaian di dalam lemari. "Memangnya, aku mencari uang untuk siapa? Kalau bukan untuk kamu habiskan," tutur Rainer, yang sudah kembali tak bisa diam dan mengecup pipi Lily, hingga beberapa kali. "Iya, tapi nabung juga perlu kan, Mas. Emangnya usaha kamu bakalan ada di atas terus? Kan nggak juga. Se