Malam harinya. Rainer menunggu satu orang lagi, yang belum juga tiba di kediaman. Ia nampak duduk di sofa ruang tamu seorang diri, tangan kanan tengah menggenggam ponsel, sementara tangan lainnya, tengah memijat dahinya sendiri. "Bagaimana? Apa sudah keluar hasil pemeriksaan kemarin??" tanya Rainer pada seseorang, dari sambung telepon genggamnya. "Belum, Tuan. Kalau tidak besok, mungkin lusa. Yang pasti, saya akan segera mengabari Tuan Rainer, setelah hasil tesnya keluar," jawab seseorang yang jauh di sana. "Baiklah. Saya tunggu kabar selanjutnya," ucap Rainer sambil mengakhiri panggilan teleponnya, bertepatan dengan suara bel rumah yang berbunyi. Rainer mengembuskan napas panjang dari dalam mulutnya, sebelum akhirnya bangkit dari atas sofa dan membuka pintu, saat pelayan yang akan me