Lily menelan salivanya sendiri. Ia kembali ke kamarnya dan duduk di tepi tempat tidur. Pikirannya tiba-tiba saja menjadi tidak enak. Perkataan sang ayah, telah sukses membuat Lily merasa, semua hal itu ada benarnya juga. Padahal, ia telah sempat percaya, telah sempat merasa, bila dirinya spesial. Namun, perkataan sang ayah, telah menarik Lily kembali ke dunia nyata. Rasa-rasanya percuma saja semua kata manis, yang sempat Rainer ucapkan, bila tidak ada satupun bukti yang menyertainya. Sementara itu, di mansion keluarga Wilson. Rainer baru saja keluar dari dalam mobil dan melangkah cepat, untuk masuk ke dalam rumah besar tersebut. "Kamu dari mana saja seharian ini? Kenapa nomor kamu sulit sekali dihubungi??" Pemilik suara berat mencecar Rainer. Ketika ia baru saja memasuki mansion ke