13

1160 Kata

Puri yakin Ical akan marah dan tidak mau menuruti kemauannya. Dia tahu, Ical pasti cuma sandiwara agar Puri mau memaafkan semua kesalahannya. Semua kebaikannya hari ini dan kemarin hanya sandiwara dan Puri tidak mau terjebak oleh permainan orang kaya seperti Ical. “Emangnya kamu udah sehat? Kamu nggak papa makan makanan sepedas itu?” tanya Ical heran. “Nggak papa. Lagi pula siapa yang ngomong sakit, aku udah biasa makan makanan pedas kayak gitu. Pedes yang tadi itu nggak seberapa dari makanan yang biasa aku makan,” kelit Puri, karena dia memang suka makan makanan pedas. Ical mengangguk dan lega. Dia senang Puri tidak apa-apa. Tanpa banyak bicara, dia langsung pergi meninggalkan Puri dan menutup pintu mobil. Puri keheranan. “Kok, pintunya ditutup?” protes Puri. Begitu Ical masuk dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN