Dhruv tertawa kecil, lalu duduk di sofa sambil memandang Ivy dengan tatapan yang membuatnya merasa seperti sedang diintai. “Baiklah, kalau begitu. Kau akan menjadi asisten pribadiku di sini. Kau akan melakukan apa pun yang kuperintahkan, kapan pun kuminta. Dan jika kau patuh, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk menghapus video itu.” Ivy merasa kesal dan marah mendengar permintaan Dhruv. Tapi dia tahu, ini adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya. “Oke, aku setuju,” ucapnya pelan, suaranya hampir tidak terdengar. Dhruv tersenyum puas. “Bagus. Mulai malam ini, kau akan tinggal di sini. Tapi ingat, kau harus selalu siap melayaniku kapan pun aku membutuhkanmu.” Ivy mengangguk, mencoba menahan kekesalannya yang masih memenuhi hatinya. Ia tahu ini akan menjad