Sementara Ivy naik ke kamarnya, Baron mengajak Dhruv duduk di ruang tamu. "Jadi, apa rencanamu dengan Ivy?" tanya Baron, mencoba bersikap santai meski hatinya sedikit cemas. Dhruv tersenyum tipis. "Aku akan merekrutnya di rumah sakit milik keluarga kami di negaraku. Dia punya potensi besar, dan aku yakin dia akan menjadi aset berharga." Baron terdiam sejenak, wajahnya berubah pucat. Ivy adalah anak satu-satunya, penerus warisan keluarga mereka. Rumah sakit milik nenek Ivy adalah warisan yang harus dia kelola. Tapi di sisi lain, Dhruv adalah pemilik yayasan donatur utama rumah sakitnya. Menolak keinginan Dhruv bisa berarti kehilangan aliran dana yang sangat dibutuhkan. "Tapi ... Ivy adalah penerus keluarga kami. Dia harus mengelola rumah sakit keluarga kami nanti," kata Baron perlaha