*** “Masuk!” Suara Michael menggema, keras dan penuh amarah, saat ia mendorong tubuh lemah Alea ke dalam mobilnya. Rintihan kesakitan yang terus-menerus lolos dari bibir wanita itu seolah tak didengar olehnya. Michael menutup pintu mobil dengan kasar, mengabaikan semua yang terjadi di sekelilingnya. Ia mengitari kendaraan itu dengan langkah lebar, lalu duduk di kursi kemudi dan menyalakan mesin. Tak lama kemudian, mobil itu melaju, meninggalkan rumah dan membawa pergi Alea entah ke mana. Beberapa minggu yang lalu, sebelum Michael menemukan kebenaran tentang kesalahpahamannya terhadap Jihan, ia mulai merasakan ada yang tidak beres dalam diri Alea. Semua itu bermula ketika ia tidak sengaja menemukan transaksi mencurigakan yang melibatkan Alea. Sejak saat itu, Michael mulai memikirkan ak