*** Jihan, wanita malang itu, menelan saliva dengan kasar saat Alea menekan moncong senjata mematikan itu di keningnya. Sesekali, ia menutup mata, berusaha melawan rasa takut yang menghimpit jiwanya. "Kamu pikir aku main-main dengan ucapanku? Kau pikir aku tidak sanggup membunuhmu?" desis Alea, suaranya rendah namun menusuk di telinga Jihan. Berusaha mengumpulkan keberanian, Jihan membuka mata, menatap dalam-dalam ke mata Alea. Jihan menyadari bahwa saat ini, Michael tidak berada di tempat. Sementara di sisi lain, hanya pria itu satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan nyawanya dari kegilaan Alea. Dan lelaki itu juga yang menjadi penyebab dirinya terjebak dalam situasi berbahaya ini. Sementara itu, seluruh bodyguard yang berdiri mematung di ruangan itu tidak bisa berbuat apa-apa