BAB 68| Kemarahan Al

2613 Kata

*** “Aku lelah, Chel…” Kalimat itu diiringi isak tangis yang terdengar memilukan di telinga Michael. Pemimpin The Phoenix tersebut hanya bisa menutup mata, merasakan setiap detak lemah dari tubuh Jihan yang kini tak bergetar lagi. Pelukannya mengerat, seolah tak ingin melepaskan, meski ia tahu bahwa saat itu adalah waktu yang paling sulit dalam hidupnya. Michael menelan ludah dengan kasar, rasa sesak di dadanya semakin tak tertahankan. “Maafkan aku,” ucapnya, sekali lagi kalimat yang sama terucap dari bibirnya, penuh penyesalan. Dalam sekejap, kenyataan yang terungkap membuat Michael melupakan semua gengsi dan harga diri. Ia rela bersimpuh di hadapan Jihan, menunduk, seolah berharap semesta mendengar permohonan maafnya yang tulus. Satu-satunya harapan yang tersisa di benaknya adalah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN