*** "Tak perlu... Kamu tidak perlu meminta maaf. Seorang Alexander's tidak pantas meminta maaf," suara Jihan serak bercampur isak tangis, seolah menggambarkan kepiluan yang ia rasakan. “Tetaplah menjadi dirimu sendiri. Kamu tidak perlu mengubah apapun, apalagi merendahkan harga dirimu hanya untuk meminta maaf kepadaku,” tambah Jihan. Kata-kata Jihan menghujam hati Michael bagaikan petir di siang bolong, seolah belati tajam menembus jantungnya. Namun, meski sakit itu melanda, ia tetap mempertahankan pelukan eratnya pada tubuh Jihan yang bergetar. Ia mendekapnya erat seolah takut wanita itu akan pergi dan meninggalkannya selamanya. Waktu berlalu, dan Jihan mulai terisak dalam pelukan Michael. Setelah beberapa saat, ia berjuang untuk melepaskan diri, akhirnya berhasil menciptakan jarak