“Siap, Signore.” Liam mengangguk cepat, meski matanya mengerling bingung ke jam dinding. Baru setengah empat sore. Biasanya bosnya tidak akan meninggalkan kantor sebelum jam enam, bahkan sering lebih larut. Ia hanya bisa menatap Matteo berjalan keluar dengan langkah cepat dan lebar. Dari belakang, siluet pria itu terlihat sama gagahnya seperti biasa. Namun bagi Liam yang jeli, ada sesuatu yang berbeda, kecemasan samar di wajahnya, sesuatu yang jarang sekali muncul pada Matteo Hayes yang biasanya begitu dingin dan tak tergoyahkan. Liam mendengus pelan, menggeleng tak percaya. “Wanita yang mana, ya, sampai bisa bikin Tuan Hayes buru-buru pulang begini…” gumamnya, separuh heran, separuh penasaran. *** Rooftop penthouse Matteo sore itu seakan menjadi dunia kecil milik Amelia. Langit Chic

