Bab 20 Penyelidikan

1811 Kata

Air mata Amelia jatuh tanpa bisa ia tahan. Ia menunduk, bahunya bergetar. “Aku tidak tahu apakah aku sanggup, Nek. Sejak hari itu… hidupku sudah jungkir balik. Aku bahkan tidak tahu apakah yang kulakukan benar atau salah.” Nenek segera menarik tubuh cucunya, memeluknya erat. “Amelia, dengar. Apa pun yang sudah terjadi, nenek ada di sisimu. Kau tidak sendirian. Tapi janji pada nenek… jangan biarkan dirimu hanya jadi penonton di hidupmu sendiri. Kau harus mulai memutuskan langkah untuk kebahagiaanmu sendiri.” Amelia memejamkan mata di pelukan neneknya, membiarkan kehangatan itu sedikit meredakan ketakutannya. Kata-kata neneknya berputar di kepalanya—tentang menyalakan lampu, yang artinya membuka pikiran, tentang berani melihat. Dan di dalam hatinya, ia tahu benar, cepat atau lambat, ia m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN