Kepulangan Michael ke rumah mewahnya disambut gembira Michelle. Anak perempuan itu melompat kegirangan melihat tubuh tinggi papinya berjalan pasti mendekati pintu depan. Begitu pula dengan Michael, senang melihat putri kesayangannya yang ceria. “Papiii!” “Haha, Michelle!” Michael mengangkat tubuh Michelle tinggi-tinggi lalu memeluknya erat, dan mencium kedua pipinya bergantian. “Papi kok item?” tanya Michelle, mengamati wajah Michael dengan seksama dan dahinya yang mengernyit heran. “Papi banyak kerja di lapangan, Sayang. Jadi item deh.” “Kumis Papi juga nggak rapi.” “Haha, ini kumis kebanggaan, ya … nanti Papi rapikan.” Michelle memeluk leher papinya cukup lama sebelum dia meminta turun. Michael menghela napas lega. Tadinya dia keberatan pulang di sela kesibukannya di tambang. N