Suara ketukan berhasil membuat Nara yang bersiap untuk tidur kembali terjaga. Dia berusaha memastikan apa yang dia dengar itu benar-benar ketukan, atau hanya imajinasinya saja. "Nara, kamu sudah tidur?" Terdengar suara Elang dari luar kamarnya. Nara sedikit bertanya-tanya, apa yang membuat Elang mengetuk pintu kamarnya di malam yang sudah selarut ini? "Belum. Sebentar," sahutnya, seraya bangkit dari ranjang dan berjalan ke arah pintu. Saat pintu terbuka, Nara dihadapkan pada Elang yang berdiri di hadapannya, mengenakan kaos oblong dan celana pendek. Di tangan lelaki itu ada sebuah bantal dan juga selimut. "Ada apa Elang? Kamu lapar? Ingin aku memasakkanmu sesuatu?" Nara berinisiatif. Memangnya apa yang harus dia lakukan selain memasak di jam hampir tengah malam? "Bukan. Aku tida