Tahun 2013 Deryl merasa lemas mengingat kembali perjanjian itu. Tidak bisakah ia diizinkan untuk bahagia. Masalah satu belum selesai, kini timbul masalah baru. Baru saja ia merasa bahagia hidup bersama Dizza. Saling mencintai dan akan memiliki seorang bayi perempuan. Namun dalam sekejap semua harapan itu hancur. Ia akan kehilangan bayinya. Dan setelah itu ia harus pergi meninggalkan Dizza. Melepaskan Dizza agar gadis itu bisa mencapai impiannya. Deryl tahu ia tidak boleh egois. Ia menginginkan Dizza untuk terus bersamanya, tetapi dengan resiko Dizza harus kehilangan masa depannya dan juga kehilangan cita-citanya. Itu tidak boleh terjadi. Namun, ia sungguh mencintai wanita itu. Ia tidak sanggup jika harus berpisah dengan Dizza. Tapi apakah ia punya pilihan lain selain harus menceraikan D