Setiap mengingat kejadian menyakitkan dulu air mata selalu menetes di kedua mata Dizza. Rasa sakit itu muncul lagi. Rupanya ia belum bisa berdamai dengan rasa sakit itu. Seperti ada sembilu yang menancap di dadanya. Ia tahu tidak seharusnya ia berusaha melupakan Alesha. Namun, setiap ia mengingat Alesha maka ia pun akan mengingat Deryl. Beserta kejahatan lelaki itu padanya. Seminggu setelah pertemuannya dengan Deryl di Mall lelaki itu semakin gencar mendekati Dizza. Membuat seisi kantor heboh. Pasalnya banyak wanita yang menyukai pesona duda ganteng itu. Namun tidak pernah digubrisnya. Dan itu membuat Dizza pening. Semakin ia berusaha menjauh dari Deryl, semakin lelaki itu terus berusaha mendekatinya. Seolah semua sikap sinisnya hanya angin lalu saja. Sampai saat ini tidak ada yang tahu b