Kemajuan pesat terjadi pada kondisi tubuh Dizza. Seluruh tubuhnya sudah tidak terasa sakit. Kepalanya juga sudah jarang sakit walau masih diperban. Hanya saja ia belum boleh terlalu banyak berpikir untuk meminimalisasi kerja otaknya. Namun ia tetap bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk tetap menjalani hidup mengingat kecelakaan kemarin yang hampir saja merenggut nyawanya. Tuhan sudah memberikan keajaiban kepadanya dengan berhasil selamat dari kecelakaan maut itu. Melihat keadaannya ketika kecelakaan terjadi awalnya membuat semua orang pesimis namun akhirnya Tuhan dengan kebaikannya telah menyelamatkan nyawa Dizza. Dokter menyarankan Dizza untuk belajar melangkahkan kakinya agar otot kakinya tidak kaku. Walau masih agak sakit namun ia tetap semangat melakukannya. Dengan dibantu