Jangan pungkiri

1012 Kata

Nando melihat kakaknya termenung di depan jendela. Pandangannya jauh menatap sawah sawah di depan halaman rumah mereka. Ia tahu bagaimana sang kakak berjuang untuk hidup keluarga mereka. Tapi kali ini bukan tatapan rasa lelah karena bekerja tapi sesuatu seperti nelangsa asamara. Nando menghampiri sang kakak. " Kenapa kak ? ada masalah ? sekarang aku sudah hampir semester akhir dan aku akan berusaha lulus dengan nilai baik. Aku akan bekerja untuk membantu kakak " ucap Nando. Aya menoleh dan mengungkai senyum. Ia baru saja menerima ucapan terima kasih dari nyonya Richard karena sudah merubah tuan muda Surya yang tadinya dingin pada Vannesa kini menjadi hangat dan perhatian. Ia bingung kenapa pesan yang terdengar santun itu malah seperti menusuk jantungnya. Cahaya menyimpulkan kalau ia di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN