Tiga Puluh Tujuh

1732 Kata

 Malam ini, Renata pulang kerja cukup larut malam, jabatan yang diembannya ternyata membuatnya sangat sibuk, tak ada pikiran untuk sekedar ongkang-ongkang kaki, menikmati teh hangat atau cemilan favoritnya. Karena hari-harinya diisi dengan kerja dan kerja. Banyak hal yang harus dilakukannya, banyak rapat yang dihadirinya dan banyak acara yang membutuhkan tanda tangan dan persetujuannya. Melihat Regan duduk di sofa tanpa penerangan yang cukup membuat Renata perlu memicingkan mata untuk memastikan bahwa yang duduk di kegelapan itu adalah Regan. Renata pun memberikan tasnya pada Belva yang memang tinggal di bangunan terpisah dari rumah itu, masih satu kompleks dengan gedung rumah itu namun berada di belakang, melewati kolam renang dan taman belakang, disitulah terdapat rumah yang digunakan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN