Saat Kamil keluar dari kamar mandi, Moana langsung berdiri. Senyumnya mengembang lembut saat menunjuk ke arah ranjang. “Aku siapin piyama tidur, Yang. Nanti kalau sudah selesai dipasang, aku bantu keringkan rambut. Sekalian dipijat kepalanya. Capek pasti beberapa hari ini waktu istirahatnya kurang banyak.” “Terima kasih, Yang,” sahut Kamil seadanya, kemudian mengambil stelan tidur yang dimaksud Moana. Istrinya sedang duduk di sofa, untuk itu Kamil berbalik menuju depan lemari hanya untuk menanggalkan handuk. Di dalam sudah ada boxer, jadi ia tidak full naked. “Besok kita jemput Azri. Empat hari sudah lebih dari cukup dia tidak bertemu Mala. Pasti dia rindu sama mamanya.” “Setiap aku jenguk, dia pasti merengek nanya Mala atau minta ajak pulang. Kamu merasa tidak, kalau alam bawah sadar Az