49 – Hampir di Fase Sebenarnya

1634 Kata

Kamala meletakkan tas di meja, kemudian menatap sekeliling dengan kening mengernyit. “Tumben semua udah datang? Biasanya aku nomor empat sebelum Mas Agas, Mbak Ayun dan Bang Fery. Emang ada apaan?” tanya Kamala, berbisik pada Liza yang duduk pas di sebelah kubikelnya. “Emang nggak lihat pengumuman grup besar? Katanya ada manajer baru, pindahan dari pusat. Ganti Pak Gunawan, masih muda. Kayaknya ambisi deh, makanya berhasil nempatin posisi manajer. Alamat kita pasti diperas habis-habisan.” Penjelasan Liza berujung pada keluhan. Ia menyandarkan punggung dengan bibir mengerucut. “Mukaku udah kelihatan tua daripada umurnya karena kerja mulu, La.” “Enggak pa-pa, yang penting sehat,” sahut Kamala tersenyum. Ngomong-ngomong soal manajer, Kamala jadi teringat Airlangga. Pria itu juga termasuk mu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN