Kamala meremas kedua tangan, menunduk dalam-dalam karena merasakan gugup yang luar biasa. Sekarang ia di dalam mobil Airlangga, mereka dalam perjalanan pulang menuju apartemen pria itu. Ya, tempat paling aman untuk bicara adalah tempat yang paling privat. Karena sudah jelas melibatkan beragam emosi dan Kamala yakin ia akan menangis sejadi-jadinya nanti.Makin dekat waktunya, makin kental pula ketakutannya. Dari respon yang Airlangga berikan, pria itu selalu membuat Kamala percaya diri. Dia bilang, apa pun yang terjadi, selalu ada maaf buat Kamala. Hanya saja tidak bisa dipastikan, apakah benar demikian saat semuanya sudah terkuak nanti? Kamala ... tidak sanggup membayangkan itu terjadi. “Melamun apa, Sayang?” Pertanyaan itu sontak menyadarkan Kamala. Ia mendongak, memaksakan senyum meskip