Davian pikir Senja akan kembali perhatian atau setidaknya memberikan perhatian kecil padanya setelah apa yang ia lakukan kepada wanita itu kemarin. Tapi ternyata dugaan Davian salah, Senja memang tidak membantah ucapannya, namun wanita itu juga tidak mempedulikannya lagi. Senja tak lagi menyiapkan baju kerjanya atau memasak sarapan untuknya. Dulu meksipun ia menolak Senja tak menyerah untuk membujuknya meski sering kali wanita itu mendapatkan bentakan darinya. "Senja, dimana jam tanganku?" tanya Davian yang terlihat kebingungan mencari jam tangannya. "Aku tidak tahu." "Kemarin pasti kamu yang menyimpannya, biasanya aku menaruhnya disini," ujar Davian tapi tidak ada sahutan dari wanita itu. Davian tentu kesal, ia menoleh dan melihat Senja yang sibuk didepan meja rias. "Apa kamu tidak d